19 September 2011

Long Live The King!


I Took My Baby
On A Saturday Bang
Boy Is That Girl With You
Yes We're One And The Same

Now I Believe In Miracles
And A Miracle
Has Happened Tonight

But, If
You're Thinkin'
About My Baby
It Don't Matter If You're
Black Or White
Black or White - MJ


Sepenggal lirik dari lagu Black or White yg membuat gue pada akhirnya jatuh cinta sama sang penyanyi sekaligus sang penulisnya, The King of Pop. Michael Jackson.

Jamannya gue SD, pasti hampir semua orang suka lagu ini. Dengan menampilkan Macaulay Culkin sebagai salah satu modelnya, kayanya video klip Black or White itu mengena ke anak-anak. Paling engga, ke gue. Well, Macaulay kan waktu itu lagi terkenal2nya. Pastinya, gara2 film Home Alone yang seinget gue jadi film yang harus ditonton.

Ini tepatnya ditahun 1991, pas dia ngeluarin album Dangerous, album dimana lagu Black or White ini ada. Waktu itu gue kelas 5 SD. Awalnya gara2nya kakak gue yang perempuan beli album Dangerous itu. Tiap hari gue dengerin album itu.

Dari dengerin album Dangerous itu tiap hari, lama2 gue naik level jadi nge-fans. Gue inget jaman gue SD dan SMP, gue juga bisa lho ngedance kaya dia. Hahaha.. Temen2 gue sih bilangnya mirip banget. Yaaa.., itu kan jaman gue SD or SMP yg gue masih kurus. I was so thin. Kurus banget. Ngedance ala Michael Jackson? Ya cocok2 aja. Kalo sekarang? I don’t really think so… hahaha…

Selain itu gue juga punya album kompilasinya waktu dia anak-anak. Ada lagu-lagunya yang barengan sama kakak-kakaknya di Jackson 5, ada juga yang solo. Ya, lagi-lagi, itu kakak gue yang punya dan akhirnya kedua album itu diwarisin ke gue.

Jadilah gue sebagai orang yang memburu album-albumnya setelah itu. Akhirnya gue jadi punya album Bad, lalu Thriller, dan akhirnya Off The Wall. Terbalik memang. Punya album Dangerous yang keluaran tahun 1991, baru akhirnya Bad (1987), lanjut ke Thriller (1982), dan akhirnya Off The Wall (1979). Hehe..

Sementara, album dia yang bener2 gue punya sesuai release-nya adalah HIStory (1995), Blood on the Dance Floor (1997), lalu Invincible (2001). Juga albumnya Number One (2005), yang sebenernya lagu-lagunya isinya kurang lebih sama kaya HIStory. Cuma ditambahin satu lagu baru, One More Chance.

Koleksi gue pun akhirnya bertambah dengan album The Essential (2007), yang merupakan kompilasinya, tapi bukan kompilasi lagu-lagu jaman dia kecil (aja), melainkan dari album Ben (1972) sampe Invincible (2001). Dan ditahun 2008 lalu album Thriller direlease lagi untuk menyambut 25 tahunnya album itu dulu direlease. Album ini dulu masuk Guiness Book of Records sebagai album paling laris. Kalo ga salah 300 juta copy. Di album yang di release ulang ini ada beberapa lagu yang di mix ulang, dijadiin duet ama beberapa musisi sekarang, kaya Firgie, Kanye West, Akon, dll. Dan album inipun udah gue miliki. Di tahun 2008 lalu gue juga menemukan albumnya yang juga kompilasi sewaktu dia masih kecil, dengan tajuk Love Songs. Dan koleksi gue pun akhirnya bertambah satu lagi beberapa bulan lalu dengan akhirnya gue memiliki albumnya yang judulnya Michael. Album yang sebenernya lagu-lagunya udah dia rekam sejak lama, tapi baru di release.

Anyway, ngefans Michael Jackson itu kadang seperti memberikan gue sebuah pesan tersendiri. ‘Siap-siap sama omongan ga ngenakin’. Karena kadang ada aja orang yang ngeliatnya aneh. ‘Michael Jackson?? Emang ga ada yang laen yang bisa lo ngefans?’ Yah, emang suka. Gimana dong? Dan gue suka bukan hanya saat dia pamornya masih tinggi aja, tapi ya sampe saat dia pamornya lagi turun-turunnya. Gue ga peduli walau banyak kasus yang nimpa dia beberapa waktu lalu, dianggapnya dia sebagai orang aneh, atau omongan2 miring tentang dia lainnya. I love his music, lirik2 buatan dia, karya2nya dia.

Menurut gue dia bukan aneh, tapi unik. Dan dia itu terkesan untouchable. Buat gue itu amazing. Hahaha.. Hey, there’s only one Michael Jackson, he’s the Michael Jackson himself. And I don’t give a damn with what they say about this guy.


cover album Dangerous

Dan satu hal yang beberapa tahun lalu sempet gue sadari adalah sukanya gue ama dunia grafis sebenernya awalnya ya karena Michael Jackson juga, walau ga secara langsung. Karena cover album Dangerous, walau bukan dia yg desain sendiri. Gue suka sama cover album Dangerous itu. Sejak itulah, gue suka gambar2 yang kurang lebih terpengaruh dari gambar-gambar yang ada di cover album itu. Gue akhirnya mulai suka bikin gambar-gambar yang seperti sebuah cover kaset. So, teruslah akhirnya berkembang. Gue suka nge-desain, masuk sekolah desain, dan sekarang profesi gue adalah desainer grafis.

Kalo lo sempet denger ada orang yang ngomong, ‘oh, si artis A itu inspirasi gue tuh, gara-gara dia gue jadi begini begitu dll’. Well, lo telah menemukan bukti nyata. Orangnya ada tuh. Gue.

So anyway, Juni 2009 lalu, suatu pagi gue dapet sms yang isinya bertanya apa bener Michael Jackson meninggal dunia. Gue sama sekali ga tau. Dan akhirnya gue googling. Ternyata bener. Tiba-tiba aja semua kenangan tentang masa kecil gue dan apapun yang ada hubungannya dengannya itu bermunculan. Gue dulu yakin, kalo suatu hari dia meninggal, gue akan mungkin sampe menangis segala. Mungkin sedih aja. Tapi ternyata, gue salah.

Buat gue, Michael Jackson bukan hanya seorang idola. But he was a friend in heart to me. Dengan ataupun tanpa disadari, dia emang selalu ada dihari-hari gue. Musiknya, inspirasi-inspirasinya tentunya, bahkan jadi seperti yang gue tulis diatas.

Michael Jackson bukan seorang malaikat, bukan dewa, apalagi Tuhan. Dia hanya manusia biasa. Dia bisa bikin salah, bikin kelakuan yang membuat orang geleng-geleng kepala, dan mungkin seperti ada yang bilang, aneh. Tapi dia juga bisa membuat orang terinspirasi. Dan seperti kata Madonna di MTV Music Awards, September 2009 lalu, “Yes, Michael Jackson was a human being but, damn, he was a king. Long live the king!”

We’ve been together
For such a long time
(Your) Music and me…
(Music and Me – MJ)


The King of Pop